|
Foto Bersama di Kompleks Candi Arjuna |
Januari 2020 lalu,
gua ikut Open Trip Dieng dari salah satu perusahaan
tour organizer. Menurut gue, open trip bisa menjadi salah satu
alternatif terbaik bagi kalian yang mau liburan tapi sering berpikir “duh gak ada teman liburan, budget ngepas,
gak mau ribet urus ini itu, dan lainnya”.
Manfaat open trip itu banyak.
Kalian bisa dapet teman baru, budget liburan jadi lebih irit, dan gak perlu pusing mikirin masalah cari homestay, transportasi, juga makan. Destinasi
wisata yang ditawarkannya pun beragam.
Di Open Trip Dieng ini, gua berkesempatan untuk mengunjungi beberapa tempat
wisata yang ada di Dieng. Hasilnya sesuai ekspektasi. Kami dibuat kagum.
Nah, sekarang gua pengen sedikit review dan share tentang Dieng serta pengalaman open trip kemarin. Kira – kira, objek wisata apa aja yang dikunjungi. Simak di bawah ya, wkwk.
☁ ☁ ☁
Pernahkah kalian
membayangkan tinggal di suatu tempat dengan bukit yang menjulang, hembusan
udara sejuk di sekitar, pepohonan rimbun di plataran, panorama gunung-gunung
bak lukisan alam, serta selimut kabut yang seakan tak pernah pudar?
Dieng bisa
menjadi jawabannya. Dataran tinggi (2.093 mdpl) ini terletak di Provinsi Jawa
Tengah, tepatnya berada pada wilayah Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten
Banjarnegara.
Dieng.
Selain
mendapatkan julukan “Negeri di Atas Awan”,
Dieng juga mendapatkan julukan lain yaitu “Tanah Para Dewa”. Kawasan ini kerap dijadikan ajang perhelatan Dieng Culture Festival (DCF) yang
diadakan setahun sekali, tepatnya bulan Agustus.
Panorama alam
yang ditawarkannya pun mampu menghipnotis para pengunjungnya. Selain sebagai
wisata alam, kawasan Dieng pun menyajikan wisata education bernuansa sejarah dan budaya yang tercermin dalam adat
istiadat setempat serta artefak-artefak bersejarah.
|
Foto di depan Landmark Dieng |
Di Open Trip Dieng kemarin, kami di
ajak mengunjungi
beberapa objek wisata yang ada di Dieng. Pertama adalah Wisata Kawah Sikidang yang selalu mengeluarkan aroma khas belerang dan
asap putih yang berasal dari kawah aktif. Di wisata ini, kalian juga bisa loh
berselfie dengan seekor burung hantu yang menggemaskan.
Selanjunya, kami beranjak ke Wisata Dieng Plateau Theater
yang menyajikan sebuah film dokumentasi seputar Dataran Tinggi Dieng berdurasi
sekitar 20 menit yang dikemas secara apik.
Kemudian lanjut
ke Wisata Batu Ratapan Angin, yang
merupakan salah satu spot terbaik
untuk menikmati keindahan dua telaga sekaligus yang ada di kawasan Dieng.
Merekalah Telaga Warna dan Telaga Pengilon.
Terbentuk dari proses letusan
gunung berapi, kedua telaga ini memiliki
warna yang tak lazim, loh. Pasalnya, Telaga Warna memancarkan nuansa
gradasi warna hijau agak tua, hijau muda agak putih dan coklat, sedangkan
Telaga Pengilon atau yang berarti Telaga Cermin berwarna bening dan
merefleksikan keindahan alam di sekitar telaga.
|
Masih gua pantau! Btw, ini di Batu Ratapan Angin
|
Setelah
terhipnotis dengan keindahan dua telaga tadi, kami diajak menapaki salah
satu sisa peninggalan peradaban Kerajaan Mataram Kuno, Mahakarya Dinasti Sanjaya,
yakni Kompleks Candi Arjuna.
Candi kuno Hindu tertua di Pulau Jawa ini keberadaannya
begitu populer di kalangan wisatawan domestik maupun asing, loh. Gaya unik
arsitektur bangunannya sangat cocok untuk kalian manfaatkan sebagai spot berswafoto.
Keesokan
harinya, kami melakukan sebuah tracking
pendek menuju Puncak Bukit Sikunir yang letaknya di Desa Sembungan. Sebuah desa
tertinggi yang ada di Pulau Jawa. Jangan khawatir, track-nya cocok kok untuk pemula yang belum pernah mendaki gunung. Inilah
tempat yang sangat wajib kalian kunjungi jika berlibur ke kawasan Dataran
Tinggi Dieng, ya.
Dari puncak
inilah, kalian akan menikmati salah satu
ciptaan Tuhan yang begitu menakjubkan berupa Golden Sunrise. Cahaya keemasan yang
dihasilkan dari efek sang surya terbit inilah sehingga orang-orang menamainya
seperti itu. Tak jarang, euforia kegembiraan dari para pengunjung sering kali
terlihat tatkala menyaksikan kehadiran sang surya.
Maka, tak
berlebihan rasanya jika banyak orang yang menobatkan bahwa Golden Sunrise di Puncak Sikunir ini adalah yang tercantik di
kawasan Asia Tenggara. Bahkan, jika cuaca dalam keadaan bersahabat, kalian akan
beruntung menyaksikan indahnya hamparan kabut putih nan sejuk menyerupai awan, loh.
Belum lagi
remang-remang dari pijaran lampu pemukiman penduduk sekitar yang melengkapi
keeksotisannya. Nah, dari Puncak Sikunir ini pula julukan “Negeri di Atas Awan” diperoleh. Menarik bukan!
Setelah selesai
menikmati indahnya panorama dari Puncak Bukit Sikunir, tiba saatnya kami menyicipi
kuliner khas Dieng yang bernama Mie Ongklok, kuliner yang sangat cocok
dinikmati di udara dingin.
Terakhir, kami singgah ke pusat perbelanjaan
oleh-oleh khas Dieng. Carica adalah salah satunya yang kerap kali dibeli para wisatawan
yang datang.
|
Narsis Dikit |
Nah, itulah
sedikit review tentang Dieng beserta objek wisatanya. Semoga bermanfaat dan menambah referensi buat kalian yang membacanya.
Thanks and see you!
Written by: Jumadi