BAB IX
SYIAH, WAHABIYAH, DAN SALAFIYAH
A.
Syiah
♣ Pengertian[1]
Istilah Syi'ah berasal dari kata Bahasa
Arab شيعة Syī`ah. Bentuk tunggal
dari kata ini adalah Syī`ī شيعي. "Syi'ah" adalah bentuk pendek
dari kalimat bersejarah Syi`ah `Ali شيعة علي artinya "pengikut
Ali", yang berkenaan tentang Q.S.
Al-Bayyinah ayat khoirulbariyyah, saat
turunnya ayat itu Nabi SAW bersabda: "Wahai Ali, kamu dan pengikutmu
adalah orang-orang yang beruntung" (ya Ali anta wa syi'atuka
humulfaaizun). Syi'ah menurut etimologi bahasa Arab bermakna: pembela dan
pengikut seseorang. Selain itu juga bermakna setiap kaum yang berkumpul di atas
suatu perkara. Adapun menurut terminologi syariat bermakna mereka yang
menyatakan bahwa Ali bin Abu Thalib
sangat utama di antara para sahabat dan lebih berhak untuk memegang tampuk kepemimpinan kaum
muslimin, demikian pula anak cucu sepeninggal beliau. Syi'ah, dalam sejarahnya
mengalami beberapa pergeseran. Seiring dengan bergulirnya waktu, Syi'ah
mengalami perpecahan sebagaimana Sunni juga mengalami perpecahan mazhab.
♣
Sejarah
Yang dimaksudkan Syi’ah disini
adalah mereka yang memuja Ali bin Abi Thalib dan keturunannya. Mereka
menganggap Ali yang berhak menjadi khalifah setekah Nabi Muhammad saw.wafat.
Pelopor golongan ini ialah Abdullah bin Saba’, pendeta Yahudi asal Yaman yang
masuk Islam pada masa pemerintahan Ustman bin Affan. Ia, dalam berbagai
literature, disebut sebagai tokoh yang banyak berperan dalam memecah belah umat
Islam.
Golongan Syi’ah ini muncul dari
sakit hati Abdullah bin Saba’, karena kedatangan di Madinah tidak disambutoleh
khalifah Ustman bin Affan. Ia kemudian mengadakan oposisi dengan mengeluarkan
fatwa bahwa sesungguhnya yang berhak menjadi khalifah sepeninggal Rasullah saw.
adalah Ali bin Abi Thalib, dan khalifah ketiga sebelumnya tidak sah. Mereka ini
menamakan diri pecinta Ahlul Bait
(keluarga Nabi) dan kemudian mendapat banyak pengikut.[2]
Ada beberapa pendapat mengenai kemunculan Syi’ah dalam sejarah :[3]
1.
Menurut Az-Zahrah, Syi’ah mulai
muncul pada masa akhir pemerintahan Usman bin Affan, kemudian tumbuh dan
berkembang pada masa akhir pemerintahan Ali bin Abi Thalib.
2.
Menurut Watt, Syi’ah mulai muncul
ketika berlangsung peperangan antara Ali dan Muawiyah (perang Shiffin). Dalam
perang Shiffin ini pasukan Ali terpecah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok
pendukung Ali (Syi’ah) dan kelompok yang menentang Ali (Khawarij).
3.
Sedangkan dari kelompok Syi’ah
sendiri berpendapat bahwa kemunculan Syi’ah berkaitan dengan masalah pengganti
(khilafah) Nabi Muhammad mereka menolak kepemimpinan Abu Bakar, Umar, Usman.
Karena mereka memandang hanya Ali bin Abi Thalib yang pantas menggantikan Nabi.
Kepemimpinan Ali dalam pandangan Syi’ah tersebut sejalan
dengan isyarat Nabi. Bahwa pada awal kenabian, ketika Nabi Muhammad
menyampaikan dakwah kepada kerabatnya, yang pertama menerima adalah Ali bin Abi
Thalib. Pada saat itu Nabi mengatakan bahwa orang yang pertama memenuhi ajakannya
akan menjadi penerus dan pewarisnya. Maka, berdasarkan realita ini muncul
sebagian kaum muslimin yang menentang kekhalifahan dan tetap berpendapat bahwa
pengganti kekhalifahan Rasulullah yang sah adalah Ali. Yang kemudian muncullah
kelompok Syi’ah (pendukung Ali).[4]
♣
Doktrin
(Ajaran)[5]
Semula kemunculan golongan ini karena kepentingan polotik,
namun akhirnya berkembang menjadi aliran teologi yang memiliki lima prinsip
pokok. Kelima prinsip pokok tersebut adalah:
1.
At-Tauhid (The Define Unity)
Golongan Syi’ah percaya sepenuhnya bahwa Allah SWT itu Maha
Esa.
2.
Al-‘Adl (The Define Justice)
Golongan Syi’ah percaya bahwa Allah SWT itu Maha Adil.
Konsep keadilan Tuhan golongan Syi’ah sama dengan yang diajarkan oleh
Mu’tazilah.
3.
Al-Nubuwwah atau Kenabian (
Apostleship)
Kepercayaan golongan Syi’ah terhadap eksitensi Nabi-Nabi ini
tidak berbeda dengan orang-orang muslim lainnya. Iktikad golongan Syi’ah
tentang hal-hal yang berhubungan dengan kenabian ini antara lain:
a.
Jumlah Nabi atau Rasul yang diutus
Allah SWT adalah 124 ribu.
b.
Nabi dan Rasul terakhir adalah
Muhammad saw.
c.
Nabi Muhammad saw. suci dari segala
aib dan ia tidak cacat dalam bentuk apa pun. Ia adalah Nabi yang paling utama
dari seluruh Nabi yang ada.
d.
Istri-istri Nabi bersih dan suci
dari segala kotoran dan hal-hal yang tidak baik.
e.
Al-Qur’an adalah Mukjizat Nabi
Muhammad saw. yang kekal.
4.
Al-Imamah atau Pemimpin (The Devine
Giudance)
Pemimpin bagi golongan Syia’ah berarti pemimpin dalam urusan
agama dan dunia. Yakni seorang yang mampu menggantikan peran Rasullah saw.
sebagai pemelihara syariat Islam, dan mewujudkan kebaikan dan ketenteraman
umat.
5.
Al-Ma’ad atau Tempat Kembali(The
Last Day)
Yang dimaksudkan disini adalah kehidupan di alam akhirat.
Golongan Syi’ah percaya sepenuhnya akan adanya kehidupan di alam akhirat kelak.
♣
Sekte-sekte[6]
Golongan Syi’ah terpecah belah menjadi 22 sekte. Dari ke 22
sekter tersebut yang masih bertahan sampai sekarang hanya tiga sekte yaitu:
1.
Imamiah
Disebut juga Imamiah atau Itsna 'Asyariah (Dua Belas Imam), dinamakan
demikian sebab mereka percaya yang berhak memimpin muslimin hanya imam, dan
mereka yakin ada dua belas imam. Aliran ini adalah yang terbesar di dalam
Syiah.
2.
Ismailiah
Disebut juga Tujuh Imam; dinamakan demikian sebab mereka
percaya bahwa imam hanya tujuh orang dari 'Ali bin Abi Thalib, dan mereka
percaya bahwa imam ketujuh ialah Isma'il.
3.
Zaidiah
Disebut juga Lima Imam; dinamakan demikian sebab mereka
merupakan pengikut Zaid bin 'Ali bin Husain bin 'Ali bin Abi Thalib. Mereka
dapat dianggap moderat karena tidak menganggap ketiga khalifah sebelum 'Ali
tidak sah.
B. Wahabiah
♣ Asal-usul[7]
Pendiri
Muhammad bin Abdul Wahab 1703 sampai 1787 M. Ia berusaha memberantas bid’ah,
khurafat, syirik, tahayul yang dilakukan kaum muslimin, dan mengembalikan
kepada ajaran Islam yang murni, dengan mendirikan gerakan yang diberi nama
Gerakan Wahabiyah. Abdul Wahab menyusun buku At-Tauhid Aliadzi Huwa Haq
Allah ‘Alal’ Abad. Gerakan ini didukung raja Abdul Aziz bin Abdurruhaman
pendiri kerajaan Saudi Arabia dan penguasa sampai sekarang.
♣ Doktrin
(Ajaran)[8]
Ajaran-ajaran
Salafiyah yaitu sebagai berikut:
a.
Tauhid
Rubuiah
Ikrar
bahwa Allah satu-satunya pencipta, pemelihara, pemberi rezeki, pengatur, yang
menghidupkan dan mematikan.
b.
Tauhid
al-asma wa al-shifat
0 Komen:
Posting Komentar