BAB I
PENGERTIAN, NAMA, TUJUAN, DAN MANFAAT ILMU TAUHID
A. Pengertian
Ilmu aqidah yaitu ilmu yang membahas masalah-masalah
yang berkenaan dengan keyakinan Islam. (1)
Kata
aqidah berasal dari aqada, ya'qidu, aqiidatan. Secara
bahasa aqidah berarti ikatan atau simpul. Jamaknya aqa’id yang berarti simpulan atau
ikatan-ikatan iman,mahkota. Dari segi
bahasa aqidah berarti sesuatu yang
tersimpul dalam hati dan dihormati seperti mahkota. Dari kata tersebut
muncul kata I’tikad yang berarti
membenarkan atau kepercayaan. Akidah menurut
istilah ialah keyakinan hidup/iman
(way of life) (Nata:29-30).(2)
Endang
Saifuddin Anshari mengartikan aqidah sebagai
pengikraran yang bertolak dari hati (Anshari,
1976:17). Definisi aqidah secara istilah
(terminologis) adalah sejumlah
kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan fitrah ,
akal, dan wahyu, kemudian dipatrikan di dalam hati, diyakini kesahihannya dan
ditolak kebenaran yang selainnya.(3)
Selanjutnya
dalam Kitab Mu’jam al-Falsafi, Jamil
Shaliba mengartikan akidah menurut bahasa adalah menghubungkan dua sudut
sehingga bertemu dan bersambung secara kokoh. Ikatan tersebut berbeda dengan
terjemahan kata ribath yang artinya
juga ikatan tetapi ikatan yang mudah dibuka, karena akan mengandung unsur yang
membahayakan.(4)
Secara
skematis ruang lingkup aqidah Islam berkenaan dengan masalah yaitu sebagai
berikut: (5)
1.
Ilahiyat / Ketuhanan (tentang: Allah,
tawhid, syirik, dll.)
2.
Nubuwat / Kenabian ( tentang:
Nabi/Rasul, kitab suci, dll.)
3.
Ruhaniyat / Alam ghaib (tentang:
Malaikat, jin, ruh, syetan, dll.)
4.
Sam’iyat / Berita ghaib ( tentang:
kiamat, barzakh, mahsyar, surge, neraka, dll.)
Ilmu aqidah disebut juga dengan ilmu tauhid. Perkataan Tauhid berasal dari bahasa Arab, masdar dari kata wahhada, yuwahhidu. Secara etimologis, tauhid berarti keesaan, maksudnya itikad atau keyakinan bahwa Allah SWT adalah Esa, Tunggal, Satu, pengertian ini sejalan dengan pengertian tauhid yang digunakan dalam bahasa Indonesia, yaitu “keesaan Allah“ mentauhidkan berarti mengakui keesaan Allah, mengesakan Allah.(6)
(1) Drs. Supriadi, M. Ag., Dra. Hasanah, M.Ag.,Drs. Pabali H. Musa, M.Ag, Buku Ajar Pendidikan Agama Islam, ( Jakarta: CV. Grafika Karya Utama, 2001), cet. II, hlm.97.
(2)&(3) Drs. Supriadi, M. Ag., Dra. Hasanah, M.Ag.,Drs. Pabali H. Musa, M.Ag, Buku Ajar Pendidikan Agama Islam, ( Jakarta: CV. Grafika Karya Utama, 2001), cet. II, hlm.127.
(4) DR. H. Abuddin Nata, MA, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000),
cet. IV, hlm.84. Lihat pula Jamil
Shaliba, Mu’jam Al – Falsafi, jilid
I, (Beirut : Dar al – Kutub al – Lubnany), hlm.221.
(5) Drs. Supriadi, M. Ag., Dra. Hasanah, M.Ag.,Drs. Pabali H. Musa, M.Ag, Buku Ajar Pendidikan Agama Islam, ( Jakarta: CV. Grafika Karya Utama, 2001), cet. II, hlm.127.
(6) (http://cahbaguz-uhuy.blogspot.com/2011_03_01_archive.html)/(cezs aww)
Pengertian Tauhid menurut para ahli :
1.
Menurut Syeikh Muhammad Abduh
Tauhid
adalah ilmu yang membahas tentang wujud Allah, tentang sifat-sifat yang wajib
disifatkan kepada-Nya, sifat-sifat yang sama sekali yang wajib dilenyapkan dari
pada-Nya, juga membahas tentang Rasu-rasulNya, meyakinkan kerasulan mereka,
sifat-sifat yang boleh ditetapkan kepada mereka dan apa yang dilarang
dinisbatkan kepada mereka.(7)
2. Menurut Husain Affandi Al – Jisr
Tauhid
adalah ilmu yang membahas tentang hal-hal yang menetapkan aqidah agama dengan
dalil-dalil yang meyakinkan.(8)
3. Menurut Prof. M. Thahir A. Muin
Tauhid adalah ilmu yang
menyelidiki dan membahas soal yang wajib, mustahi, dan jaiz bagi Allah dan bagi
sekalian utusan-utusanNya, juga mengupas dalil-dalil yang mungkin cocok dengan
akal pikiran sebagai alat untuk membuktikan adaNya zat yang mewujudkan.(9)
Dari sini kita
mengetahui bahwa definisi ilmu tauhid sangat beragam, dan tidak ada kesepakatan
diantara para ahli dalam hal ini. Akan tetapi secara sederhana, ilmu tauhid adalah
pengetahuan yang membahas tentang ke-Esa-an Tuhan dan sifat-sifatnya.(10)
(7),(8)&(9) (http://dinulislami.blogspot.com/2009/10/ruang-lingkup-ulumul-quran.html)/(Dinul Islami)
Wednesday, October 7, 2009
(10) Syamsul Rijal Hamid, Buku
Pintar Agama Islam Edisi Senior , (Jakarta: Penebar Salam,1994), cet.
I-XIII, hlm. 41.
B. Nama-nama Ilmu Tauhid
Ilmu
tauhid memiliki beberapa nama sesuai dengan aspek pembahsan yang ditonjolkan,
yaitu sebagai berikut :
1.
Ilmu Tauhid, dinamakan ilmu tauhid oleh karena pokok bahasannya
dititik beratkan kepada keesaan Allah SWT.(11)
2. Ilmu
Ushuluddin, dinamakan pula ilmu
Ushuluddin karena pokok bahasan utamanya dasar-dasar agama yang merupakan
masalah esensial dalam Islam.(12)
3. Ilmu
Kalam,dinamakan ilmu kalam karena
bahasan utamanya tentang keberadaan Tuhan dan segala sesuatu yang berkaitan
dengan-Nya dengan menggunakan argumentasi-argumentasi filosofis dan logika.(13)
4.
Ilmu Teologi, dinamakan ilmu teologi karena ilmu ini intinya
berhubungan dengan masalah ketuhanan. Hal ini tidaklah salah, karena secara
harfiah teologi berasal dari kata teo yang berarti Tuhan dan logi yang berarti
ilmu.(14)
Sedangkan
dalam arti umum teologi merupakan
ilmu yang mempelajari tentang kenyataan-kenyataan dan gejala-gejala agama yang
juga membicarakan tentang hubungan manusia dengan Tuhannya, baik jalan
penyelidikan atau pemikiran murni, atau dengan jalan wahyu.(15)
5. Ilmu Hakekat, dinamakan ilmu
hakikat karena bidang kajiannya ialah tentang alam rohani
atau hati nurani manusia atau mengkaji tentang sifat-sifat nafsu. Sifat-sifat
nafsu yang terdiri daripada nafsu ammarah, nafsu lawwamah, nafsu
mulhamah, nafsu mutmainnah, nafsu radhiah, nafsu mardhiah
dan nafsu kamilah. Termasuk juga di dalamnya perihal sifat-sifat gerakan
serta dorongan hati.(16)
6. Ilmu Makrifat, dinamakan ilmu makrifat karena ilmu ini membahas terhadap hal-hal yang
berkenaan dengan sifat-sifatnya yang wajib, mustahil, dan jaiz bagi-Nya.(17)
Meskipun
nama-nama ilmu Tauhid berbeda-beda tapi artinya sama yaitu membahas wujud Allah
dan hal-hal yang berkaitan dengan Allah.
(11),(12)&(13) Syamsul Rijal Hamid, Buku Pintar Aagma Islam Edisi Senior ,
(Jakarta: Penebar Salam,1994), cet. I-XIII, hlm. 44.
(14) DR. H. Abuddin Nata, MA, Metodologi
Studi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), cet. IV, hlm.221.
(15)
(http://uhuyz.wordpress.com/2011/03/02/pengertian-ilmu-tauhid-ilmu-kalam-ilmu-ushuluddin-ilmu-aqoid-dan-ilmu-teologi-islam/)/(Posted
on 2
Maret 2011 by siuhuyz)
(16) (http://kawansejati.ee.itb.ac.id/book/export/html/18233)/( Bab 9
Amalan Syariat dan Hakikat Mesti Serentak)
C. Sumber Ilmu Tauhid(18)
Sumber ilmu tauhid adalah dari dalil-dalil logika dan
dalil-dalil Naqliyyah (referensi) dari Al-Qur’an dan Al-Hadits.
وَحُكْمُهُ شَرْعًا وُجُوْبُ
العَيْنِى عَلىَ كُلِّ مُكَلَّفٍ وَكَذَا طَلَبٌ فِيْهِ
(18) (http://id-id.facebook.com/note.php?note_id=143506852363273)/( Ilmu Tauhid (Mengenal Allah), Ilmu Fiqih (Cara menyembah Allah) dan Ilmu Tasawuf (akhlaq) oleh Majelis Dzikir Dan Kajian Agama "Arbabul-Hija" pada 31 Oktober 2010 jam 22:29)
D. Tujuan Ilmu Tauhid(19)
1.
Mensucikan
jiwa.
2.
Agar manusia
memperoleh kepuasan batin, keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan
akhirat, sebagaimana yang dicita-citakan. Sebagai bukti ialah bahwa kekacauan
di mana-mana ditimbulkan oleh mereka yang kurang bertauhid bahkan tidak
bertauhid sama sekali. Banyak delik seksual, mabuk-mabukkan, bunuh diri, dan
lain-lain, hal itu disebabkan karena mereka tidak membekali diri dengan iman
dan tauhid. Oleh karena itu, maka manusia perlu penghidupan batinnya dengan
iman dan tauhid, agar mau dan mampu mengikuti petunjuk Allah, sehingga tujuan
mencari kepuasan dan kebahagiaan itu benar-benar bisa tercapai.
Firman Allah SWT:
واتقوا
الله لعلكم تفلحون. البقرة: ١٨٩
“Wattaquul laaha la’allakum tuflihuuna”
“Dan bertakwalah kamu kepada Allah, agar kamu beruntung (berbahagia)”.
(Q.S Al-Baqarah (2): 189).
“Wattaquul laaha la’allakum tuflihuuna”
“Dan bertakwalah kamu kepada Allah, agar kamu beruntung (berbahagia)”.
(Q.S Al-Baqarah (2): 189).
Takwa adalah taat dan
patuh kepada petunjuk dan hukum Allah SWT. yang diajarkan oleh Rasul-Nya
melalui al-Qur’an dan Sunnah Nabi-Nya.
3.
Agar
manusia terhindar dari pengaruh akidah-akidah yang menyesatkan, yang sebenarnya
hanya hasil pikiran atau kebudayaan semata-mata atau hasil perubahan yang
dilakukan manusia terhadap ajaran Rasul sebenarnya. Hal ini terbukti dengan
banyaknya aliran-aliran sesat yang menjamur di dunia Islam baik di Indonesia
maupun di luar Indonesia.
4.
Agar tehindar
dari pengaruh faham-faham yang dasarnya hanya teori kebendaan (materi) semata.
Seperti kapitalisme, komunisme, sosialisme, materialisme, kolonialisme dan
sebagainya yang semuanya itu bertujuan hanya mengumpulkan dan memperebutkan
harta kekayaan.
5.
Menggugah
panca indra kebaikan, mendidik kebiasaan mendekatkan diri kepada Sang Khalik
(Sang Pencipta).
6.
Mendorong
untuk mencari keinginan dan kemuliaan perkara, menghindarkan diri dari kehinaan
dan kecerobohan amal.
7.
Agar
perilaku manusia sampai pada taraf kesempurnaan materi dan etika.
8.
Mengarahkan pada
tata cara manusia berperilaku dan berbudi pekerti seperti yang dicontohkan oleh
para Rasul-Nya.
9.
Menambah
kekuatan dan kemampuan bagi seseorang dalam menghalau segala kesulitan, bencana
dan lain-lain.
10.
Memberikan pedoman dan arah, agar
manusia selalu tetap sadar akan kewajibannya sebagai makhluk terhadap
Khaliknya.
(19) (http://menyingkap-ilmuislam.blogspot.com/2011/07/tujuan-ilmu-auhid.html)/(Menyingkap Ilmu Islam
Belajar serta Menyingkap Cakrawala Islam via Dunia Nyata dan Maya)
mkasih atas infox,,,
BalasHapus