Jumat, 06 Agustus 2021

Flayer Design for Instagram Feed @exploretrus_

Rasa-rasanya pengen dah ngepost hasil design di blog sendiri. Okelah gua mau share salah satu design yang pernah gua bikin untuk keperluan flayer instagram ExploreTrus.

Biar pada tau, jadi ExploreTrus adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa layanan tour dan travel dan udah berdiri sejak tahun 2016. Dulu namanya Trivanation.

Tapi berubah nama dan logo pada 17 Juni 2020 lalu, guna meningkatkan semangat kinerja perusahaan dalam memperkenalkan produk serta best service yang lebih beragam kepada para client perusahaannya.

Design di bawah konsepnya microblog, tapi yang gua share yang versi fullnya aja.

Terpilih:



Pilihan Lain:



Designed by: Jumadi

Share:

Trip Simulasi | Kembali Berwisata | #kembaliberwisata

 

Logo Official Kembali Berwisata

Duh, mau ngepost ini tapi telat banget haha. Tapi gapapalah, dari pada jamuran kalo disimpen di laptop doang. Mending dishare, kali aja bermanfaat.

Tahun lalu gua pernah disuruh buat logo dan desain flayer untuk keperluan Trip Simulasi | Kembali berwisata. Isinya tentang semangat dalam upaya menaikkan gairah pariwisata Indonesia kembali yang sempat terpuruk di tengah badai pandemi.

Masih bingung juga? Oke gua jelaskan sedikit. Jadi gini:

Pada pertengahan 2020 lalu, muncul tagar #kembaliberwisata di berbagai media sosial, khususnya Instagram. Tagar ini muncul seiring dengan adanya gerakan dari puluhan tour organizer yang barasal dari ragam daerah di Pulau Jawa dalam menyiasati dampak Covid- 19.

Dalam gerakan itu, mereka bersatu dan membuat sebuah gagasan baru yang kemudian menghasilkan sebuah istilah “Trip Simulasi”.

Trip Simulasi sendiri adalah serangkaian kegiatan trip di era New Normal dengan tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.

Trip Simulasi yang bertajuk #kembaliberwisata ini bertujuan untuk membangkitkan gairah pariwisata domestik Tanah Air. Lalu, seperti apa sih protokolnya? Berikut rangkaiannya.

Protokol Kesehatannya:

1.   Pembersihan dan Penyemprotan Kendaraan Transportasi

  • Sebelum berangkat trip, kendaraan transportasi akan dibersihkan dan disemprot menggunakan disinfektan terlebih dahulu guna memberikan keamanan dan kenyamanan peserta.

2.   Pengecekan Suhu Tubuh

  • Sebelum keberangkatan, tepatnya pada meeting point, setiap peserta akan dicek terlebih dahulu suhu tubuhnya oleh crew. Jika suhu tubuhnya normal, maka peserta dapat melanjutkan trip. Pengecekan akan kembali dilakukan saat sudah tiba di destinasi dan bersifat berkala.

3.   Pengisian Form Pernyataan Sehat

  • Setelah pengecekan suhu tubuh, semua peserta akan diberikan sebuah Form Pernyataan Sehat oleh crew, dan setiap peserta wajib mengisi form tersebut.

4.   Penggunaan Masker dan Hand Sanitizer

  • Setiap peserta wajib menggunakan masker dan membawa hand sanitizer selama kegiatan trip berlangsung. Disarankan untuk membawa masker cadangan.

5.   Pembatasan Kapasitas Penginapan dan Jumlah Maksimum Orang per Destinasi Wisata

  • Guna tetap menjaga physical distancing selama trip, maka diberlakukan pembatasan terhadap kapasitas penginapan (100% menjadi 50%-70%), serta jumlah maksimum orang per destinasi wisata (500 orang menjadi 200 orang).

6.   Penyediaan Fasilitas Cuci Tangan

  • Semua peserta dapat melakukan cuci tangan pada fasilitas yang sudah disediakan di penginapan maupun sekitar destinasi. 

Gituuu sodara-sodara, #CMIIW ya haha.

Nah, untuk desiain logo dan flayer Instagram yang gua maksud ada di bawah ya. Konsepnya microblog.

Versi cuttingnya:













Versi Fullnya:



Udah ah cape. Semoga bermanfaat!

Designed by: Jumadi
Written by: Jumadi


Share:

Kamis, 05 Agustus 2021

Moodbooster = Instrumental Music + A Cup of Coffee

Gua suka banget musik instrumen. BANGET!  

Mulai dari jenis epic, piano, lofi, NCS, theme song, saxophone, orchestra dan lainnya yang gua sendiri pun kurang paham masuk jenis apa. Karena saat gua mendengarkan itu, entah kenapa bisa moodbooster banget.

Apalagi saat dibarengi dengan minum secangkir kopi sachet INDOCAFE – Coffemix. Beh, sensasinya luar biasa! Seakan konsentrasi gua bisa lebih tajem dan motivasi menggebu – gebu.

Berkat ini juga, gua jadi lebih tau dan banyak memfavoritkan komposer - komposer terbaik dunia dari segala jenis latarbelakang musik yang berbeda.

Sebut aja Two Steps From Hell, Thomas Bergersen, Audiomachine, Clint Mansell, Mark Petrie, Future World Music, Hans Zimmer, Ludovico Einaudi, Yasuharu Takanashi, Hiroyuki Sawano, TheFatRat dan masih banyak lainnya.

Gua sering download musik – musik mereka. Buat pilih mana yang sering gua mainkan, itu tergantung dari mood gua saat itu. Misal kalo lagi santai, biasanya dengerin Ludovico Einaudi atau TheFatRat.

Tau gak? Ada beberapa instrumen random yang menurut gua punya konsep “sound” serupa, tapi gak tau itu jenis apa, dan tentunya enak didengar. Coba dah dengerin, udah gua share di bawah, kalian tinggal klik tombol "play" aja.

Berikut playlistnya.

1.   Two Places by A Himitsu


2.   Snowflake by Borrtex


3.   You’re Not Alone by CMA


4.   Found You by Ento


5.   L'effet Mer by Bertysolo


Gimana? Rada-rada miripkan ya? hahaha

FYI, gua dapetin itu semua secara random. Momennya kaya pas lagi nonton suatu video, terus ga sengaja denger musik instrumennya enak. Saat itu juga gua langsung cari judulnya.

Biasanya kalo gak nemu di deskripsinya, gua make aplikasi Shazam #thanksshazam. Contohnya kaya nomer 5, nemunya pas lagi nonton Trib*n News di yutup wkwk.

Next, gua mungkin bakal share musik instrumen dari komposer – komposer di atas.

So, see you!

Written by: Jumadi

Image Source: https://p4.wallpaperbetter.com/wallpaper/731/808/6/beverage-breakfast-brown-caf-wallpaper-preview.jpg


Share:

Rabu, 04 Agustus 2021

Review Open Trip Dieng | "Negeri di Atas Awan"

Foto Bersama di Kompleks Candi Arjuna

Januari 2020 lalu, gua ikut Open Trip Dieng dari salah satu perusahaan tour organizer. Menurut gue, open trip bisa menjadi salah satu alternatif terbaik bagi kalian yang mau liburan tapi sering berpikir “duh gak ada teman liburan, budget ngepas, gak mau ribet urus ini itu, dan lainnya”.

Manfaat open trip itu banyak. Kalian bisa dapet teman baru, budget liburan jadi lebih irit, dan gak perlu pusing mikirin masalah cari homestay, transportasi, juga makan. Destinasi wisata yang ditawarkannya pun beragam.

Di Open Trip Dieng ini, gua berkesempatan untuk mengunjungi beberapa tempat wisata yang ada di Dieng. Hasilnya sesuai ekspektasi. Kami dibuat kagum.

Nah, sekarang gua pengen sedikit review dan share tentang Dieng serta pengalaman open trip kemarin. Kira – kira, objek wisata apa aja yang dikunjungi. Simak di bawah ya, wkwk.

     

Pernahkah kalian membayangkan tinggal di suatu tempat dengan bukit yang menjulang, hembusan udara sejuk di sekitar, pepohonan rimbun di plataran, panorama gunung-gunung bak lukisan alam, serta selimut kabut yang seakan tak pernah pudar?

Dieng bisa menjadi jawabannya. Dataran tinggi (2.093 mdpl) ini terletak di Provinsi Jawa Tengah, tepatnya berada pada wilayah Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara.

Dieng.

Selain mendapatkan julukan “Negeri di Atas Awan”, Dieng juga mendapatkan julukan lain yaitu “Tanah Para Dewa”. Kawasan ini kerap dijadikan ajang perhelatan Dieng Culture Festival (DCF) yang diadakan setahun sekali, tepatnya bulan Agustus.

Panorama alam yang ditawarkannya pun mampu menghipnotis para pengunjungnya. Selain sebagai wisata alam, kawasan Dieng pun menyajikan wisata education bernuansa sejarah dan budaya yang tercermin dalam adat istiadat setempat serta artefak-artefak bersejarah.

Foto di depan Landmark Dieng

Di Open Trip Dieng kemarin, kami diajak mengunjungi beberapa objek wisata yang ada di Dieng. Pertama adalah Wisata Kawah Sikidang yang selalu mengeluarkan aroma khas belerang dan asap putih yang berasal dari kawah aktif. Di wisata ini, kalian juga bisa loh berselfie dengan seekor burung hantu yang menggemaskan.

Selanjunya, kami beranjak ke Wisata Dieng Plateau Theater yang menyajikan sebuah film dokumentasi seputar Dataran Tinggi Dieng berdurasi sekitar 20 menit yang dikemas secara apik.

Kemudian lanjut ke Wisata Batu Ratapan Angin, yang merupakan salah satu spot terbaik untuk menikmati keindahan dua telaga sekaligus yang ada di kawasan Dieng. Merekalah Telaga Warna dan Telaga Pengilon.

Terbentuk dari proses letusan gunung berapi, kedua telaga ini memiliki  warna yang tak lazim, loh. Pasalnya, Telaga Warna memancarkan nuansa gradasi warna hijau agak tua, hijau muda agak putih dan coklat, sedangkan Telaga Pengilon atau yang berarti Telaga Cermin berwarna bening dan merefleksikan keindahan alam di sekitar telaga.

Masih gua pantau! Btw, ini di Batu Ratapan Angin

Setelah terhipnotis dengan keindahan dua telaga tadi, kami diajak menapaki salah satu sisa peninggalan peradaban Kerajaan Mataram Kuno, Mahakarya Dinasti Sanjaya, yakni Kompleks Candi Arjuna.

Candi kuno Hindu tertua di Pulau Jawa ini keberadaannya begitu populer di kalangan wisatawan domestik maupun asing, loh. Gaya unik arsitektur bangunannya sangat cocok untuk kalian manfaatkan sebagai spot berswafoto.

Keesokan harinya, kami melakukan sebuah tracking pendek menuju Puncak Bukit Sikunir yang letaknya di Desa Sembungan. Sebuah desa tertinggi yang ada di Pulau Jawa. Jangan khawatir, track-nya cocok kok untuk pemula yang belum pernah mendaki gunung. Inilah tempat yang sangat wajib kalian kunjungi jika berlibur ke kawasan Dataran Tinggi Dieng, ya.

Dari puncak inilah, kalian akan menikmati salah satu ciptaan Tuhan yang begitu menakjubkan berupa Golden Sunrise. Cahaya keemasan yang dihasilkan dari efek sang surya terbit inilah sehingga orang-orang menamainya seperti itu. Tak jarang, euforia kegembiraan dari para pengunjung sering kali terlihat tatkala menyaksikan kehadiran sang surya.

Maka, tak berlebihan rasanya jika banyak orang yang menobatkan bahwa Golden Sunrise di Puncak Sikunir ini adalah yang tercantik di kawasan Asia Tenggara. Bahkan, jika cuaca dalam keadaan bersahabat, kalian akan beruntung menyaksikan indahnya hamparan kabut putih nan sejuk menyerupai awan, loh.

Belum lagi remang-remang dari pijaran lampu pemukiman penduduk sekitar yang melengkapi keeksotisannya. Nah, dari Puncak Sikunir ini pula julukan “Negeri di Atas Awan” diperoleh. Menarik bukan!

Setelah selesai menikmati indahnya panorama dari Puncak Bukit Sikunir, tiba saatnya kami menyicipi kuliner khas Dieng yang bernama Mie Ongklok, kuliner yang sangat cocok dinikmati di udara dingin.

Terakhir, kami singgah ke pusat perbelanjaan oleh-oleh khas Dieng. Carica adalah salah satunya yang kerap kali dibeli para wisatawan yang datang.

Narsis Dikit

Nah, itulah sedikit review tentang Dieng beserta objek wisatanya. Semoga bermanfaat dan menambah referensi buat kalian yang membacanya.

Thanks and see you!

Written by: Jumadi

Share: