Sabtu, 12 November 2011

Pengertian, Nama, Tujuan, dan Manfaat Ilmu Aqidah


BAB I
PENGERTIAN, NAMA, TUJUAN, DAN MANFAAT ILMU TAUHID

A.    Pengertian
 Ilmu aqidah  yaitu ilmu yang membahas masalah-masalah yang berkenaan dengan keyakinan Islam. (1)
Kata aqidah berasal  dari aqada, ya'qidu, aqiidatan. Secara bahasa aqidah berarti ikatan atau simpul. Jamaknya aqa’id yang berarti simpulan atau ikatan-ikatan iman,mahkota. Dari segi bahasa aqidah berarti sesuatu yang tersimpul dalam hati dan dihormati seperti mahkota. Dari kata tersebut muncul kata I’tikad yang berarti membenarkan atau kepercayaan. Akidah menurut istilah ialah keyakinan hidup/iman (way of life) (Nata:29-30).(2)
Endang Saifuddin Anshari mengartikan aqidah sebagai pengikraran yang bertolak dari hati (Anshari, 1976:17). Definisi aqidah secara istilah (terminologis) adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan fitrah , akal, dan wahyu, kemudian dipatrikan di dalam hati, diyakini kesahihannya dan ditolak kebenaran yang selainnya.(3)
Selanjutnya dalam Kitab Mu’jam al-Falsafi, Jamil Shaliba mengartikan akidah menurut bahasa adalah menghubungkan dua sudut sehingga bertemu dan bersambung secara kokoh. Ikatan tersebut berbeda dengan terjemahan kata ribath yang artinya juga ikatan tetapi ikatan yang mudah dibuka, karena akan mengandung unsur yang membahayakan.(4)
Secara skematis ruang lingkup aqidah Islam berkenaan dengan masalah yaitu sebagai berikut: (5)
1.      Ilahiyat / Ketuhanan (tentang: Allah, tawhid, syirik, dll.)
2.      Nubuwat / Kenabian ( tentang: Nabi/Rasul, kitab suci, dll.)
3.      Ruhaniyat / Alam ghaib (tentang: Malaikat, jin, ruh, syetan, dll.)
4.      Sam’iyat / Berita ghaib ( tentang: kiamat, barzakh, mahsyar, surge, neraka, dll.)

Ilmu aqidah disebut juga dengan ilmu tauhid. Perkataan Tauhid berasal dari bahasa Arab, masdar dari kata wahhada, yuwahhidu. Secara etimologis, tauhid berarti keesaan, maksudnya itikad atau keyakinan bahwa Allah SWT adalah Esa, Tunggal, Satu, pengertian ini sejalan dengan pengertian tauhid yang digunakan dalam bahasa Indonesia, yaitu “keesaan Allah“ mentauhidkan berarti mengakui keesaan Allah, mengesakan Allah.(6)

 

(1)  Drs. Supriadi, M. Ag., Dra. Hasanah, M.Ag.,Drs. Pabali H. Musa, M.Ag, Buku Ajar Pendidikan Agama Islam, ( Jakarta: CV. Grafika Karya Utama, 2001), cet. II, hlm.97.

(2)&(3) Drs. Supriadi, M. Ag., Dra. Hasanah, M.Ag.,Drs. Pabali H. Musa, M.Ag, Buku Ajar Pendidikan Agama Islam, ( Jakarta: CV. Grafika Karya Utama, 2001), cet. II, hlm.127.

(4) DR. H. Abuddin Nata, MA, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), cet. IV, hlm.84. Lihat pula  Jamil Shaliba, Mu’jam Al – Falsafi, jilid I, (Beirut : Dar al – Kutub al – Lubnany), hlm.221.

(5) Drs. Supriadi, M. Ag., Dra. Hasanah, M.Ag.,Drs. Pabali H. Musa, M.Ag, Buku Ajar Pendidikan Agama Islam, ( Jakarta: CV. Grafika Karya Utama, 2001), cet. II, hlm.127.

(6) (http://cahbaguz-uhuy.blogspot.com/2011_03_01_archive.html)/(cezs aww)

Pengertian Tauhid menurut para ahli :

1.   Menurut Syeikh Muhammad Abduh
Tauhid adalah ilmu yang membahas tentang wujud Allah, tentang sifat-sifat yang wajib disifatkan kepada-Nya, sifat-sifat yang sama sekali yang wajib dilenyapkan dari pada-Nya, juga membahas tentang Rasu-rasulNya, meyakinkan kerasulan mereka, sifat-sifat yang boleh ditetapkan kepada mereka dan apa yang dilarang dinisbatkan kepada mereka.(7)
2.  Menurut Husain Affandi  Al – Jisr
Tauhid adalah ilmu yang membahas tentang hal-hal yang menetapkan aqidah agama dengan dalil-dalil yang meyakinkan.(8)
3.  Menurut Prof. M. Thahir A. Muin
Tauhid adalah ilmu yang menyelidiki dan membahas soal yang wajib, mustahi, dan jaiz bagi Allah dan bagi sekalian utusan-utusanNya, juga mengupas dalil-dalil yang mungkin cocok dengan akal pikiran sebagai alat untuk membuktikan adaNya zat yang mewujudkan.(9)
Dari sini kita mengetahui bahwa definisi ilmu tauhid sangat beragam, dan tidak ada kesepakatan diantara para ahli dalam hal ini. Akan tetapi secara sederhana, ilmu tauhid adalah pengetahuan yang membahas tentang ke-Esa-an Tuhan dan sifat-sifatnya.(10)
(7),(8)&(9)  (http://dinulislami.blogspot.com/2009/10/ruang-lingkup-ulumul-quran.html)/(Dinul Islami) Wednesday, October 7, 2009
(10) Syamsul Rijal Hamid, Buku Pintar Agama Islam Edisi Senior , (Jakarta: Penebar Salam,1994), cet. I-XIII, hlm. 41.
B.    Nama-nama Ilmu Tauhid
Ilmu tauhid memiliki beberapa nama sesuai dengan aspek pembahsan yang ditonjolkan, yaitu sebagai berikut :
1.        Ilmu Tauhid, dinamakan ilmu tauhid oleh karena pokok bahasannya dititik beratkan kepada keesaan Allah SWT.(11)
2.      Ilmu Ushuluddin, dinamakan pula ilmu Ushuluddin karena pokok bahasan utamanya dasar-dasar agama yang merupakan masalah esensial dalam Islam.(12)
3.      Ilmu Kalam,dinamakan ilmu kalam karena bahasan utamanya tentang keberadaan Tuhan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan-Nya dengan menggunakan argumentasi-argumentasi filosofis dan logika.(13)
4.      Ilmu Teologi, dinamakan ilmu teologi karena ilmu ini intinya berhubungan dengan masalah ketuhanan. Hal ini tidaklah salah, karena secara harfiah teologi berasal dari kata teo yang berarti Tuhan dan logi yang berarti ilmu.(14) Sedangkan dalam arti umum teologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kenyataan-kenyataan dan gejala-gejala agama yang juga membicarakan tentang hubungan manusia dengan Tuhannya, baik jalan penyelidikan atau pemikiran murni, atau dengan jalan wahyu.(15)
5.      Ilmu Hakekat, dinamakan ilmu hakikat karena bidang kajiannya ialah tentang alam rohani atau hati nurani manusia atau mengkaji tentang sifat-sifat nafsu. Sifat-sifat nafsu yang terdiri daripada nafsu ammarah, nafsu lawwamah, nafsu mulhamah, nafsu mutmainnah, nafsu radhiah, nafsu mardhiah dan nafsu kamilah. Termasuk juga di dalamnya perihal sifat-sifat gerakan serta dorongan hati.(16)
6.      Ilmu Makrifat, dinamakan ilmu makrifat karena ilmu ini membahas terhadap hal-hal yang berkenaan dengan sifat-sifatnya yang wajib, mustahil, dan jaiz bagi-Nya.(17)
Meskipun nama-nama ilmu Tauhid berbeda-beda tapi artinya sama yaitu membahas wujud Allah dan hal-hal yang berkaitan dengan Allah.
(11),(12)&(13) Syamsul Rijal Hamid, Buku Pintar Aagma Islam Edisi Senior , (Jakarta: Penebar Salam,1994), cet. I-XIII, hlm. 44.
(14) DR. H. Abuddin Nata, MA, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), cet. IV, hlm.221.
(15) (http://uhuyz.wordpress.com/2011/03/02/pengertian-ilmu-tauhid-ilmu-kalam-ilmu-ushuluddin-ilmu-aqoid-dan-ilmu-teologi-islam/)/(Posted on 2 Maret 2011 by siuhuyz)
(16) (http://kawansejati.ee.itb.ac.id/book/export/html/18233)/( Bab 9 Amalan Syariat dan Hakikat Mesti Serentak)
(17)  (http://twitter.com/anisha8588)/( Kamis, 22 April 2010)
C.    Sumber Ilmu Tauhid(18)
Sumber ilmu tauhid adalah dari dalil-dalil logika dan dalil-dalil Naqliyyah (referensi) dari Al-Qur’an dan Al-Hadits.
وَحُكْمُهُ شَرْعًا وُجُوْبُ العَيْنِى عَلىَ كُلِّ مُكَلَّفٍ وَكَذَا طَلَبٌ فِيْهِ

 

(18) (http://id-id.facebook.com/note.php?note_id=143506852363273)/( Ilmu Tauhid (Mengenal Allah), Ilmu Fiqih (Cara menyembah Allah) dan Ilmu Tasawuf (akhlaq) oleh Majelis Dzikir Dan Kajian Agama "Arbabul-Hija" pada 31 Oktober 2010 jam 22:29)


D.    Tujuan Ilmu Tauhid(19)

1.                  Mensucikan jiwa.
2.                  Agar manusia memperoleh kepuasan batin, keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat, sebagaimana yang dicita-citakan. Sebagai bukti ialah bahwa kekacauan di mana-mana ditimbulkan oleh mereka yang kurang bertauhid bahkan tidak bertauhid sama sekali. Banyak delik seksual, mabuk-mabukkan, bunuh diri, dan lain-lain, hal itu disebabkan karena mereka tidak membekali diri dengan iman dan tauhid. Oleh karena itu, maka manusia perlu penghidupan batinnya dengan iman dan tauhid, agar mau dan mampu mengikuti petunjuk Allah, sehingga tujuan mencari kepuasan dan kebahagiaan itu benar-benar bisa tercapai.
Firman Allah SWT:
واتقوا الله لعلكم تفلحون. البقرة: ١٨٩
“Wattaquul laaha la’allakum tuflihuuna”
“Dan bertakwalah kamu kepada Allah, agar kamu beruntung (berbahagia)”.
(Q.S Al-Baqarah (2): 189).
Takwa adalah taat dan patuh kepada petunjuk dan hukum Allah SWT. yang diajarkan oleh Rasul-Nya melalui al-Qur’an dan Sunnah Nabi-Nya.
3.                  Agar manusia terhindar dari pengaruh akidah-akidah yang menyesatkan, yang sebenarnya hanya hasil pikiran atau kebudayaan semata-mata atau hasil perubahan yang dilakukan manusia terhadap ajaran Rasul sebenarnya. Hal ini terbukti dengan banyaknya aliran-aliran sesat yang menjamur di dunia Islam baik di Indonesia maupun di luar Indonesia.
4.                  Agar tehindar dari pengaruh faham-faham yang dasarnya hanya teori kebendaan (materi) semata. Seperti kapitalisme, komunisme, sosialisme, materialisme, kolonialisme dan sebagainya yang semuanya itu bertujuan hanya mengumpulkan dan memperebutkan harta kekayaan.
5.                  Menggugah panca indra kebaikan, mendidik kebiasaan mendekatkan diri kepada Sang Khalik (Sang Pencipta).
6.                  Mendorong untuk mencari keinginan dan kemuliaan perkara, menghindarkan diri dari kehinaan dan kecerobohan amal.
7.                  Agar perilaku manusia sampai pada taraf kesempurnaan materi dan etika.
8.                  Mengarahkan pada tata cara manusia berperilaku dan berbudi pekerti seperti yang dicontohkan oleh para Rasul-Nya.
9.                  Menambah kekuatan dan kemampuan bagi seseorang dalam menghalau segala kesulitan, bencana dan lain-lain.
10.              Memberikan pedoman dan arah, agar manusia selalu tetap sadar akan kewajibannya sebagai makhluk terhadap Khaliknya.
(19) (http://menyingkap-ilmuislam.blogspot.com/2011/07/tujuan-ilmu-auhid.html)/(Menyingkap Ilmu Islam Belajar serta Menyingkap Cakrawala Islam via Dunia Nyata dan Maya)

E.    Manfaat Ilmu Tauhid(20)

1.                  Tauhid memberikan ketentraman batin dan menyelamatkan manusia dari kesesatan dan kemusyrikan.

2.                  Tauhid membentuk sikap dan perilaku keseharian seseorang.

3.                  Tauhid sebagai aqidah dan falsafah hidup.

4.                  Tauhid sebagai ilmu yang merupakan hasil pengkajian para ulama terhadap apa yang tersurat dan tersirat di dalam al qur’an dan hadits.

5.                  Tauhid sebagai sebagian sumber dan motivator perbuatan kebajikan dan keutamaan.

6.                  Tauhid membimbing manusia ke jalan yang benar, sekaligus mendorong mereka untuk mengerjakan ibadat dengan penuh keikhlasan.

7.                  Tauhid mengeluarkan jiwa manusia dari kegelapan, kekacauan, dan kegoncangan hidup yang dapat menyesatkan.

8.                  Tauhid mengantarkan umat manusia kepada kesempurnaan lahir dan batin.

(20) (http://ridwan202.wordpress.com/istilah-agama/tauhid/)/(Dunia Ilmu Rumahnya Pengetahuan Indonesia)

 

 

 

 

Share:

1 komentar: